Minggu, 28 Maret 2010

M.A. St. Mikhael, St. Gabriel & St. Rafael Para Malaikat Agung Allah



PERTEMPURAN BESAR DI SURGA
Suatu ketika, pada Permulaan Penciptaan, terjadilah suatu Pertempuran Besar di Surga. Beginilah kisahnya:

Tuhan menciptakan Surga dan Bumi dan semua malaikat dan para pemimpin malaikat yang disebut Malaikat Agung. Para Malaikat Agung adalah sahabat Tuhan. Mereka Bercahaya dan Gagah serta Perkasa. Termasuk di antara para malaikat agung adalah Gabriel, Rafael dan Mikhael. Selain mereka ada juga Lucifer. Lucifer sangatlah elok hingga para malaikat menyebutnya Putera Fajar.

Para malaikat berbahagia karena mereka bersama-sama dengan Allah dan mereka semua mengasihi-Nya. Kemudian, pada suatu hari Lucifer berkata kepada dirinya sendiri: “Mengapa harus Tuhan yang paling berkuasa di Surga? Mengapa bukan aku? Aku bisa terbang dan berubah wujud, aku elok serta gagah perkasa. Sesungguhnya aku ini sama pentingnya dengan Tuhan. Mulai sekarang aku tidak lagi akan melakukan perintah-Nya. Aku akan melawan-Nya dan Surga akan menjadi milikku!”

Maka, Lucifer pergi berkeliling Surga dan ia mengumpulkan banyak malaikat yang juga tidak suka dianggap kurang penting dibanding Tuhan hingga terbentuklah suatu pasukan yang besar. Pasukan para malaikat itu menuju Tahta Allah dan berkata dengan sombongnya: “Kami ini sama pentingnya dengan Engkau. Mengapa harus Engkau yang menjadi Raja atas Surga dan atas kami? Kami ini Gagah perkasa dan Elok dan penuh Kebanggaan diri. Kami akan bertempur melawan Engkau untuk merebut Kerajaan Surga.”

Tuhan memandang mereka, dan kemudian Ia berkata: “Lucifer, Aku menganggapmu sebagai seorang sahabat, dan Aku percaya kepadamu. Bertindaklah bijaksana, coba pikirkan apa yang hendak engkau lakukan ini.” “Aku sudah memikirkannya,” kata Lucifer, “dan lebih baik aku tidak tinggal di surga sama sekali daripada Engkau harus menjadi Rajaku, demikian juga pendapat para malaikat yang lain!” Dan di belakangnya seluruh para malaikat yang memberontak berseru dengan suara lantang: “Kami berpihak pada Lucifer! Hidup Lucifer! Biarlah ia yang memerintah atas kami di Surga! KAMI TIDAK MENGHENDAKI TUHAN!” “Baiklah,” kata Tuhan, “jika kalian tidak menghendaki Aku. Tetapi, jika kalian hendak menguasai Surga, kalian boleh mencobanya jika kalian mau.” Kemudian, Tuhan memanggil Malaikat Agung Mikhael dan memerintahkannya untuk membentuk Pasukan Balatentara Surgawi yang berada di pihak Tuhan.

Maka terjadilah Pertempuran Besar di Surga antara Mikhael dan para malaikatnya melawan Lucifer. Lucifer berperang, dan para malaikatnya juga berperang, tetapi mereka TIDAK DAPAT menang. Mikhael menghalau Lucifer dari Surga dan Lucifer jatuh ke bawah dan ke bawah dan ke bawah hingga ke neraka. Semua malaikat pengikutnya dihalau juga bersama dengan Lucifer. Pintu Surga kemudian ditutup. Sorak-sorai terdengar membahana dari pihak Balatentara Surgawi yang dipimpin oleh Mikhael: “Surga telah menang! Bersoraklah dan bergiranglah, hai seluruh malaikat Allah! Allah yang Maha Baik selalu menang!”

Jadi, sekarang kalian tahu mengapa kita mengatakan dalam doa kita, “Malaikat Agung St. Mikhael, lindungilah kami dalam peperangan,” karena ia adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi.

Tetapi, apa yang kemudian terjadi pada Lucifer dan para malaikat yang memberontak? Lucifer amat marah dan berang atas kekalahannya dalam Pertempuran melawan Tuhan. Tidak akan pernah ia melupakannya. Lucifer tidak pernah lagi diperkenankan masuk ke dalam Surga untuk selama-lamanya. Jadi, karena Dendam yang mendalam, ia melakukan apa saja untuk membalas Tuhan.

Yang paling mengerikan dari Lucifer adalah rasa IRI-nya. Siapa yang menurutmu ia cemburui? Kita! Mengapa? Karena ketika Tuhan Yesus disalibkan, Ia membuka Kerajaan Surga bagi kita agar kita dapat masuk ke dalamnya! Jadi Lucifer, yang nama lainnya ialah Setan, atau Iblis, amat murka karena kita yang hanyalah Orang Biasa diperkenankan masuk ke dalam Surga, sedangkan ia, seorang malaikat Agung, tidak. Jadi, ia dan para malaikatnya (para iblis) selalu dan selalu berusaha untuk mencegah kita masuk ke dalam Surga. Para iblis merayu kita dengan pikiran-pikiran jahat, membujuk kita melakukan perbuatan-perbuatan dosa, semuanya untuk melukai hati Tuhan.

Jadi, kapan saja kalian berniat untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang jahat, ingatlah akan Pertempuran besar di Surga. Ingatlah bahwa Lucifer sedang berusaha menghasut kalian untuk berada di pihaknya. Jika kamu membatalkan niat jahatmu itu, kalian telah menang dan berada di pihak Tuhan.

M.A. ST. MIKHAEL

St. Mikhael adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi. Namanya berarti "Siapa dapat menyamai Tuhan?" yaitu pertempuran dahsyat bala tentara surgawi melawan pemberontakan Lucifer, si raja iblis.

St. Mikhael beberapa kali ditampilkan dalam Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam Kitab Daniel bab 10 dikisahkan bagaimana Mikhael menenangkan hati Daniel setelah Daniel memperoleh suatu penglihatan. Mikhael berjanji untuk menjadi penolongnya dalam segala hal. Dalam Kitab Daniel bab 12, Mikhael disebut sebagai “pemimpin besar yang akan mendampingi anak-anak bangsa pilihan Tuhan.” Dalam Kitab Yudas ayat 9 diceriterakan bagaimana Mikhael bertengkar dengan iblis mengenai mayat Musa. Dalam Kitab Wahyu bab 12, Yohanes menggambarkan pertempuran besar di surga di mana Mikhael berhasil menghalau para malaikat yang memberontak dari surga. Oleh karena kemenangannya itu, Gereja Katolik mengangkatnya sebagai Pelindung Gereja. Malaikat Agung St. Mikhael biasa dilukiskan berpakaian baju baja, membawa tombak dan kakinya menginjak leher seekor naga.

Gereja memohon pertolongannya bagi orang-orang yang menghadapi ajal, perlindungan dalam peperangan, pengakuan dosa, dan menghantar jiwa-jiwa dari api penyucian menuju surga. St. Mikhael kelak akan menjadi pelindung orang-orang Kristen pada masa anti-Kristus.

Mari kita mohon pertolongan Malaikat Agung Santo Mikhael:

"Malaikat Agung St. Mikhael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkannya, dan engkau, O panglima balatentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin."


M.A. ST. GABRIEL
Gabriel berarti “Tuhan kemenanganku”. St. Gabriel dianggap sebagai utusan khusus untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada manusia. Namanya dicatat dalam Kitab Daniel 8:16; 9:21 sebagai utusan untuk menjelaskan penglihatan-penglihatan yang diperoleh Daniel. Dalam Injil Lukas, dikisahkan Gabriel menyampaikan berita kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia serta menyampaikan kabar sukacita kelahiran Yesus, Tuhan dan Penyelamat kita, kepada Bunda Maria.

M.A. ST. RAFAEL

Rafael berarti “Tuhan menyembuhkan”. Namanya disebutkan dalam Kitab Tobit, di mana dikisahkan Rafael menyamar sebagai manusia untuk menemani seorang pemuda bernama Tobia dalam suatu tugas serta memberikan obat kepadanya guna menyembuhkan mata ayahnya yang buta.


Pesta Malaikat Agung St. Mikhael, St. Gabriel dan St. Rafael dirayakan oleh Gereja setiap tanggal 29 September. Dalam pesta para malaikat ini kita memanjatkan puji syukur kepada Tuhan atas demikian banyak cara yang dilakukan Tuhan untuk melindungi dan memelihara kita. Kita juga diingatkan akan kekayaan dan keanekaragaman karya ciptaan Tuhan yang melebihi batas pengetahuan kita.


Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

malaikat agung st.mikael,gabriel,rafael

Dalam Syahadat Para Rasul kita meyakini bahwa Tuhan Allah menciptakan Langit dan Bumi, yang masing-masing dilengkapi dengan segala isinya.

Langit atau Surga dihuni oleh Tuhan Allah beserta pada malaikat-Nya. Mereka adalah para sahabat Tuhan Allah. Para pemimpinnya disebut sebagai Malaikat Agung, di antaranya ada Mikhael, Gabariel, dan Rafael. Selain itu, konon, masih ada satu malaikat yang berwajah tampan, elok, dan gagah perkasa, yang oleh teman-temannya diberi nama Lucifer.

Suatu ketika, kesombongan menghinggapi Lucifer, yang merasa ingin menyamai Tuhan Allah, penciptanya. Berbagai usaha dilakukannya untuk mewujudkan keinginan dan ambisinya itu. Ia membangun kekuatan untuk melawan Tuhan Allahnya sendiri dengan kekuatan yang tidak kepalang tanggung. Lucifer bersama para malaikat pengikutnya melakukan pemberontakan besar-besaran.

Tuhan Allah memanggil Malaikat Agung Mikhael dan memerintahkannya agar membentuk pasukan balatentara surga untuk menghadapi para malaikat pemberontak yang dipimpin oleh Lucifer. Dalam pertempuran besar di Surga itu, Lucifer berhasil dikalahkan oleh balatentara surga yang dipimpin oleh Malaikat Mikhael. Lucifer dan para pengikutnya diusir dan dibuang ke bawah, ke sebuah tempat yang disebut neraka.

Pintu Surga tertutup bagi mereka untuk selama-lamanya. Kemenangan besar diraih oleh Balatentara Surga. Namun, apakah Lucifer menyerah karena kekalahan ini?

Lucifer adalah personifikasi kuasa kegelapan, kuasa jahat, iblis, meskipun pada awalnya mengandung makna positif. Dalam bahasa latin, lux-lucis berarti ‘cahaya’, dan ferre bermakna ‘membawa’. Lucifer awalnya adalah si Pembaca Cahaya, atau dikenal dengan istilah Putera Fajar, Bintang Fajar.

Konsep tentang Lucifer ini mengalami pengayaan makna, terutama dalam karya-karya sastra Dante, penyair Italia yang hidup pada abad pertengahan. Lucifer menjadi setan, iblis, kuasa jahat dan kegelapan. Dalam alkitab versi King James, nama Lucifer dimunculkan dalam Yesaya 14:12 untuk menyebut ‘setan’, si Putera Fajar yang jatuh dari langit (surga) dan dicampakkan ke bumi.

Kita kembali ke pertanyaan, ‘menyerahkah Lucifer karena kekalahan dalam peperangan di Surga itu?’ Dalam Injil diperlihatkan bagaimana Lucifer tak pernah menyerah. Setelah gagal mencobai Yesus di padang gurun, ia mundur…dan menunggu waktu yang baik (Lk 4:13). Lucifer, si malaikat agung yang telah tercampakkan itu, beserta para pengikutnya tak pernah berhenti membujuk manusia agar bergabung bersamanya, memperbesar kekuasaan kegelapannya.

MALAIKAT MIKHAEL

Mikhael adalah Panglima Perang Balatentara Surgawi. Namanya berarti “Siapa dapat menyamai Tuhan?”, yang mengingatkan kita pada pertempuran dahsyat balatentara surgawi melawan pemberontakan Lucifer, si raja iblis, yang berambisi ingin menyamai Tuhan Allah.

Malaikat Mikhael beberapa kali ditampilkan dalam Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam Kitab Daniel bab 10 dikisahkan bagaimana Mikhael menenangkan hati Daniel setelah Daniel memperoleh suatu penglihatan. Mikhael berjanji untuk menjadi penolongnya dalam segala hal. Dalam Kitab Daniel bab 12, Mikhael disebut sebagai “pemimpin besar yang akan mendampingi anak-anak bangsa pilihan Tuhan.” Dalam Kitab Yudas ayat 9 diceriterakan bagaimana Mikhael bertengkar dengan iblis mengenai mayat Musa.

Dalam Kitab Wahyu bab 12, Yohanes menggambarkan pertempuran besar di surga di mana Mikhael berhasil menghalau para malaikat yang memberontak dari surga. Peranan Malaikat Mikhael dalam Kitab Wahyu ini mungkin saja menjadi sumber inspirasi kisah pertempuran di Surga antara Lucifer dan kawan-kawannya melawan balatentara surga lainnya yang dipimpin oleh Mikhael.

Gereja memohon pertolongan Santo Mikhael bagi orang-orang yang akan menghadapi ajalnya, untuk mengantar jiwa-jiwa dari api penyucian menuju Surga.

Malaikat Mikhael juga menjadi pembela kaum beriman dalam menghadapi serangan musuh-musuhnya, menjadi pembela Gereja dalam penganiayaan, godaan, dan perpecahan. Kaum beriman mengharapkan kekuatan melalui pendampingan dari Malaikat Agung Santo Mikhael melalui doa:

“Santo Mikhael, Malaikat Agung,
Belalah kami pada hari pertempuran
Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat.
Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya.

Dan semoga engkau, hai Panglima Balatentara Surga,
dengan kuasa Allah, mencampakkan ke dalam neraka
setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di dunia
hendak membinasakan jiwa-jiwa. Amin.

(lihat Doa & Ibadat Harian Pekerja, Tim Penerbit OBOR, didoakan setiap hari Selasa)

MALAIKAT GABRIEL

Gabriel, yang lazim disebut juga ‘Jibrail’ berarti ‘Kekuatan Allah.’ Dalam tradisi Kristen malaikat agung ini dikenal sebagai ‘pembawa kabar gembira’ dari Tuhan kepada manusia. Peranannya sebagai pelayan dan utusan Allah sudah dikenal umat Allah semenjak masa Perjanjian Lama.

Dalam Perjanjian Lama, peranan Malaikat Gabriel diperlihatkan oleh Nabi Daniel (Dan 8: 16-18; 9: 21-23). Sedangkan Perjanjian Baru menampilkan Gabriel sebagai “pembawa kabar gembira” dari Allah kepada Zakaria (Luk 1: 11-20) dan memuncak dalam kisah kunjungannya kepada Bunda Maria (Luk 1: 26-38).

Melalui penggambaran dalam Alkitab, kita diingatkan tentang peran penting Malaikat Agung Santo Gabriel ini sebagai utusan Allah yang menyampaikan warta keselamatan dari Allah bagi umat-Nya. Ia memberi penerangan Ilahi kepada manusia, sehingga terbukalah budi dan hati manusia untuk memahami dan meyakini kehendak Allah.

Peranannya yang begitu istimewa untuk menjadi pewarta ”kabar baik” telah membuat Gereja menghormatinya sebagai pelindung karyawan media massa, yang pestanya dirayakan setiap tanggal 29 September dalam Pesta Para Malaikat Agung.

MALAIKAT RAFAEL

Rafael berarti “Tuhan menyembuhkan”. Namanya banyak disebut dalam Kitab Tobit bab 4-12, di mana dikisahkan Rafael menyamar sebagai manusia untuk menemani seorang pemuda bernama Tobia dalam perjalanannya ke negeri Media. Malaikat Rafael juga memberikan obat kepada kepada Tobia guna menyembuhkan mata Tobit, ayahnya yang buta, serta membebaskan Sara, puteri Raguel, dari gangguan roh jahat.

Gereja memperkenalkan Malaikat Rafael karena mengikuti tradisi suci dalam Kitab Tobit, yang memperlihatkan bagaimana Rafael memperkenalkan dirinya sebagai Malaikat Tuhan, “Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia… (Tob 12:15-22)”.

PENUTUP

Pesta Malaikat Agung St. Mikhael, St. Gabriel dan St. Rafael dirayakan oleh Gereja setiap tanggal 29 September.

Malaikat adalah bukti cinta kasih Allah kepada seluruh umat-Nya. Allah tak akan membiarkan satupun umat-nya hilang, sehingga ia menugaskan para malaikat-Nya mendampingi hidup umat-Nya.

Para Malaikat Agung adalah pemimpin, penghulu para malaikat. Tradisi Suci hanya memperkenalkan 3 nama dari ketujuh penghulu para malaikat Tuhan, yaitu Mikhael, Gabriel, dan Rafael.

Tradisi Suci ini sekaligus ingin memperlihatkan kepada kita betapa agungnya karya ciptaan Tuhan Semesta Alam. Keagungan-Nya begitu dahsyat dan luar biasa, bahkan melampaui batas kemampuan nalar manusia. Dalam kebiasaan masyarakat tertentu, ada usaha menambahkan nama-nama bagi ketujuh penghulu malaikat itu dengan cara tradisi mereka sendiri.

Suatu sore yang dingin karena hujan mengguyur Jakarta
hari selasa, tanggal terakhir bulan Maret 2009,
saat devosi kepada Malaikat Agung Santo Mikhael biasa diungkapkan

Dari kehangatan OBOR,
Agustinus Surianto Himawan, Pr

Sumber:
1. Orang Kudus Sepanjang Tahun (Penerbit OBOR, Jakarta)
2. Doa & Ibadat Harian Pekerja (Penerbit OBOR, Jakarta)
3. Yesaya (situs rohani melalui internet)
4. Leaflet 3 Malaikat Agung (Toko Rohani OBOR)

Patung Para Malaikat Agung Mikhael, Gabriel dan Rafael seperti pada gambar diatas bisa di dapat di Toko Buku Obor Jl Gunung Sahari Raya 91 telp : 021 – 4222396 (hunting) Jakarta – klik Facebook